Sebuah Motor Baru untuk Pak Guru Andik Santoso, Guru Honorer yang Super Tangguh

Radarblitar.com – Inilah Guru Honorer Inspiratif Bapak Andik Santoso, Naik Motor Trail Rakitan Demi Pergi Mengajar. Pengguna media sosial baru-baru ini dibuat salut sekaligus terenyuh dengan aksi lelaki yang diduga merupakan seorang guru honorer. Kisah lelaki tersebut terekspos di media sosial melalui cuitan akun Twitter bernama @Purnomo_dtt, Sabtu (10/4/2021).

Inilah Guru Honorer Inspiratif Bapak Andik Santoso, Naik Motor Trail Rakitan Demi Pergi Mengajar

Dalam cuitan tersebut, terlihat potret sang guru honorer saat berjibaku naik motor trail rakitan di medan berlumpur untuk berangkat mengajar. Akun ini juga menyebutkan bahwa guru tersebut bernama Andik Santoso.

Tak cuma itu, ia juga menuliskan bahwa guru honorer ini cuma mendapat gaji Rp 300 ribu selama 17 tahun mengajar Sekolah Dasar. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Andik mengajar di sebuah sekolah dasar di daerah Jombang, Jawa Timur.

Perjuangan guru, Andik Santoso guru honorer gaji 300 ribu. Ia adalah guru SD yang sudah 17 tahun mengajar,” tulis @Purnomo_dtt. Ia juga menambahkan bahwa Andik sudah menghabiskan 9 motor rakitan untuk pergi mengajar.

“Gaji gurru sebulan tidak cukup untuk beli bensin, sehingga kalau pulang sambil bawa kayu bakar untuk dijual biar bisa tetap pergi ke sekolah untuk mengajar. Semoga ada yang mau bantu kasih sepeda motor bekas,” lanjutnya.

Cerita Polisi Beri Trail ke Guru Honorer yang Ngajar di Pelosok Jombang, Sudah Ganti Motor 9 Kali Inilah cerita polisi yang memberikan hadiah motor trail kepada seorang Guru Honorer bernama Andik Santoso yang sudah 17 tahun ini mengajar di pelosok Jombang, Jawa Timur. Polisi baik hati ini bernama Ajun Inspektur Polisi Dua (AIPDA) Purnomo (41) yang merasa kasihan kepada Andik Santoso.

Ia menceritakan, meski Andik hanya diberi upah Rp 300 ribu per bulan, tapi dia gigih mengajar anak-anak di Sekolah Dasar Negeri Jipurapah 2, Kedung Dendeng, Kecamatan Plandaan, Jombang. Namun, jalan yang ditempuh Andik dari rumahnya yang ada di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur tak mudah. Medannya berat. Berlumpur saat gerimis apalagi hujan dan harus melewati tiga jembatan.

Selama ini, Andik sudah 9 kali mengganti motornya. Bahkan, untuk biaya bahan bakar (BBM) pulang pergi, Andik menghabiskan uang sekitar Rp 50.000 setiap hari. Melihat kondisi Andik, Purnomo pun memberikan hadiah trail modifikasi agar bisa dipakai ke sekolah tempatnya mengajar. Kegigihan Andik itulah yang membuat Purnomo terenyuh.

Saat dikonfirmasi Purnomo, dirinya berniat memberikan motor trail kepada Andik karena dedikasinya dalam mengajar anak bangsa. Andi mengajar di SDN Jipurapah 2, Kedung Dendeng, Kecamatan Plandaan, Jombang yang berjarak sekitar 13 km dari rumahnya, atau bisa ditempuh sekira 90 menit.

Meski mengajar di pelosok Jombang, Andi rela menjalaninya hingga 17 tahun lamanya. Dijelaskan Punomo, perjuangan Andik saat berangkat menuju ke tempat mengajarkan sangatlah melelahkan. Andik harus menyeberangi tiga sungai tanpa jembatan terlebih dahulu untuk sampai di SDN Jipurapah. “(Andik) melewati tiga sungai tanpa jembatan, yang kalau musim hujan miris, karena harus tetep dilewati dan itu akses satu satunya,” ujar Purnomo.

Tak hanya itu, dirinya harus dapat melewati jalanan berlumpur yang dapat menjebak ban motornya. Menurut informasi dari Punomo, hingga saat ini Andik telah bergonta-ganti motor sebanyak 9 kali akibat mengalami kerusakan.

Bahkan, Andik hanya mendapatkan gaji honorernya sebesar Rp 300 ribu rupiah setiap bulan. Sementara jika dihitung pengeluarannya, Andik setiap hari menghabiskan ongkos sebesar Rp 50 ribu untuk membeli bensin motornya.

Tentu saja gaji yang diterima Andik tidakkah cukup untuk mengganti ongkos harian menuju tempat mengajarnya. Alhasil, Andik harus mengumpulkan kayu bakar untuk dijual sebagai tambahan ongkos perjalanannya. “Gaji guru sebulan tidak cukup buat beli bensin, sehingga kalau pulang (Andik) sambil bawa kayu bakar untuk dijual,” tambah Purnomo.

Purnomo juga menambahkan, ketika berangkat untuk mengajar, Andik lebih memilih untuk tidak menggunakan seragam. Seragamnya akan digunakan ketika dirinya sampai di SDN Jipurapah. Hal ini dilakukan karena Andik tak ingin jika baju mengajarnya basah dan kotor sebelum sampai di SDN Jipurapah.

“Berangkat ngajar tidak pernah pakai baju guru karena selalu kotor dan basah,” ujar Purnomo. Sehingga, hati Purnomo tergerak untuk membantu Andik demi dapat memberikan ilmunya kepada anak-anak di pelosok Jombang itu.

“Besok kita serahkan sepeda modif trail ini lengkap dengan surat-suratnya.” Purnomo memberikan motor trail tak lain untuk mempermudah Andik menjangkau lokasi mengajarnya.

“Karena memang perlu sepeda (motor) trail untuk berangkat ngajar, (dari) sekolah yang jaraknya 13 Km ditempuh dalam waktu 1 jam lebih (itu),” pungkas Purnomo. Inilah Guru Honorer Inspiratif Bapak Andik Santoso, Naik Motor Trail Rakitan Demi Pergi Mengajar

Sumber:
https://www.suara.com/otomotif/2021/04/11/185959/naik-motor-trail-rakitan-demi-pergi-mengajar-guru-honorer-ini-bikin-salut

Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *