Penemuan Mayat Lelaki di Kebun Tebu Wonotirto Blitar

penemuan mayat lelaki di ladang tebu, wonotirto, blitar

RadarBlitar.com – Tidak lama ini, warga Desa Wonotirto dikejutkan dengan adanya peristiwa penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki yang sudah membusuk.

Kasus penemuan mayat ini terjadi pada hari Selasa pagi, 10 Mei 2022. Penemuan mayat ini berawal dari saksi bernama Transuwito yang saat itu berada di kebun tebu pada kawasan Desa Wonotirto Blitar. Beliau mencium bau busuk yang sangat menyengat.

Saksi langsung berkeliling sekitar lokasi. Tidak berapa lama beliau menemukan mayat yang sudah membusuk. Lalu, kejadian ini saksi laporkan ke Polsek Wonotirto.

Setelah adanya laporan tersebut, pihak berwenang langsung menuju ke tempat kejadian perkara. Polisi melakukan penyelidikan dan identifikasi. Berdasarkan hasil penelurusan, ternyata mayat tersebut merupakan warga Sumberwoto Wonotirto Blitar bernama ST.

Dugaan Penyebab Kematian ST

Mayat berjenis kelamin laki-laki (66 tahun) warga Desa Sumberwoto Blitar tersebut meninggal dunia di area ladang tebu. Menurut dugaan sementara, beliau sengaja mengakhiri hidupnya sendiri.

Hal ini karena polisi telah menemukan beberapa bukti di samping mayat korban. Barang tersebut berupa racun tikus dan selembar surat yang korban tulis sendiri.

Menurut Kasi Humas Polres Blitar bernama Iptu Udiyono. Timnya sudah melakukan serangkaian penyelidikan terhadap korban yang meninggal dunia dan membusuk di ladang tebu Wonotirto tersebut.

Dalam proses penyelidikan, polisi menemukan sepucuk surat yang merupakan tulisan tangan korban dan obat racun tikus.

Iptu Udiyono juga mengatakan bahwa mayat yang telah saksi temukan sudah dalam keadaan busuk dan rusak. Tidak hanya kedua barang di atas. Di samping mayat korban ada dua ekor biawak yang ikut mati.

Polisi menduga biawak tersebut mati karena sudah memakan jenazah korban yang mengandung obat racun tikus. Berdasarkan tulisan korban yang ada dalam surat, muncul dugaan korban sedang mengalami depresi. Selain itu, korban juga menuliskan bahwa dirinya merasa selalu terpojok karena pernah tertuduh sebagai pencuri.

Setelah mengetahui identitas korban. Jenazah berjenis kelamin laki-laki tersebut polisi serahkan ke pihak keluarga. Hal ini karena kerluarga tidak menghendaki tindakan otopsi terhadap jenazah korban.

Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *