Menilik Monas dari Dekat Sembari Merangkul Sejarah Kemerdekaan Indonesia


Monumen Nasional (Monas) ialah satu dari sekian banyak bangunan berarti di Indonesia yang penuh hendak sejarah, utamanya berkaitan dengan kemerdekaan. Tugu setinggi 132 m itu didirikan selaku wujud peringatan dan penghormatan kepada para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari tangan colonial Belanda.

Singkatnya, Monas mulai dibentuk pada 17 Agustus 1961 di masa pemerintahan Soekarno. Setelah itu formal dibuka buat universal 4 belas tahun sesudahnya, ialah pada 12 Juli 1975. Monumen setinggi 132 m ini mempunyai mahkota berupa lidah api berlapis lembaran emas yang menggambarkan semangat perjuangan yang membuncah.

Memandang Monas dari kabar ataupun internet, pasti saja hendak sangat berbeda dengan mengunjunginya langsung. Dahulu aku senantiasa penasaran gimana bentuk asli Monumen kemerdekaan itu. Serta kesimpulannya, setibanya aku di situ, aku takjub terhadapnya. Bergetar hati ini dibuatnya, bukan cuma tentang bangunan, namun kenangan memiliki yang menyertainya.

Bulan Desember 2017 kemudian, aku memperoleh undangan dari salah satu Lembaga swasta yang berkolaborasi dengan Kementrian Agama Republik Indonesia. Kebetulan dari Jatim, cuma 3 orang yang diundang. Dari Lamongan cuma aku, serta 2 yang lain berasal dari Malang. Oke, aku terima undangan tersebut.

Pasti saja selanjutnya aku mencari data seputar harga tiket pesawat. Rasanya naik kereta ke Jakarta hendak terasa sangat lama, terlebih bis. Supaya dapat berbarengan dengan partisipan dari Malang, aku mengkoordinir pembelian tiketnya jadi satu.

Semacam biasa, ingat ekspedisi ingat Pegipegi, ialah industri yang melayani pemesanan tiket pesawat, kereta, serta pula hotel. Berkat Pegipegi, ekspedisi jadi lebih gampang dan murah. Di Pegipegi harga tiket lebih murah, sekalian banyak promonya. Fitur pencariannya juga gampang, lumayan masukan informasi kota asal, kota tujuan, serta berapa penumpang, kemudian klik‘ Cari Tiket’ sebagian detik setelah itu list tiket pesawat hendak terpampang di layer Smartphone ataupun Laptop.

baca juga: Bisnis Tanpa Modal untuk mahasiswa

Kesimpulannya, tiket pesawat Surabaya Jakarta telah sukses aku pesan. Selanjutnya aku cuma butuh membayar buat memperoleh kode booking tiketnya. Kemudahan beli tiket pesawat di Pegipegi aku rasakan, utamanya sebab banyak macam pembayarannya. Dapat lewat Indomaret, Alfamart, maupun transfer Bank. Sebab aku telah memiliki M- Banking, lumayan lewat Smarphone, pembayaran dapat aku jalani, serta tiket pesawat telah di tangan.

Setibanya di lapangan terbang Sokarno Hatta, kami memutuskan melanjutkan ekspedisi ke Monas dengan bis Damry. Tidak terasa, sejurus setelah itu kami telah datang pelataran monument memiliki itu. Sebab baru awal kali, kami bingung dahulu ke wisatawan lain menimpa denah Monas yang dapat dilirik.

Denah Monumen Nasional( Monas) yang Menyejarah

Jangan puas cuma dengan potret- potret berlatar balik tugu Monas yang meninggi. Cobalah buat mendekat ke bangunan utamanya. Di dekatnya, kita dapat memandang ukiran ataupun relief pada tiap sudut tembok yang mengelilingi monumen.

Di situ kita hendak memandang relief mencuat yang mengabadikan peristiwa memiliki di nusantara ini. Ukiran- ukiran itu mengambil latar balik sejarah Singhasari serta Majapahit. Walaupun sesungguhnya secara kronologis membagikan cerminan era penjajahan serta perlawanan- perlawanan warga Indonesia.

Bila kita mengamati secara seksama, di bagian dasar Monas ada bangunan persegi yang menyamai cangkir, yang seakan itu merupakan penopang tugu yang meninggi. Bukan! Bangunan yang mirip cangkir itu ialah Ruang Kemerdekaan. Buat mencapainya, kita dapat melewati tangga berbalik pada pintu utara serta selatan.

Ruangan satu ini menaruh simbol- simbol kenegaraan. Satu antara lain yakni naskah asli Proklamasi. Naskah kemerdekaan tersebut tersimpan apik di dalam kotak kaca yang gerbangnya berlapis emas. Di dalam mari, kita dapat mengheningkan cipta secara khusyuk buat mengenang jasa para pahlawan.

Selaku penutup, kita dapat naik ke pelataran puncak monumen. Tidak butuh menaiki tangga, telah terdapat lift yang hendak bawa kita ke atas tanpa pegal linu. Di atas situ, kita dapat memandang kemegahan serta kegagahan Jakarta, baik dengan mata telanjang ataupun memakai teropong yang telah disediakan. Sepanjang mata memandang Jakarta begitu indah, walaupun kabut temaram menyelimuti Gedung- gedung besar itu.

Waktu berkunjung ke Monas telah berakhir. Datang saatnya kami melanjutkan ekspedisi ke penginapan yang telah kami pesan lewat Pegipegi. Di sanalah kami hendak menjajaki konferensi serta training besok harinya.

Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *