Subholding Gas Pertamina melalui PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) telah berkomitmen untuk menjalankan inisiatif program dekarbonisasi dalam operasi bisnisnya. Keputusan tersebut bertujuan untuk mengurangi produksi emisi karbon di Indonesia.
PGN Saka mengaplikasikan program dekarbonisasi pada sejumlah fasilitas onshore maupun offshore. Dalam hal ini, sejumlah fasiltas yang dimaksud seperti Gas Processing Facility (GPF), Oil Treating Facility (OTF), dan LPG Facility (LPGF).
Berikut ini pembahasan mengenai program inisiatif dekarbonisasi PGN Saka. Mari simak ulasannya sampai selesai!
Solar Panel Offshore – Sidayu
Penggunaan solar panel berguna sebagai penambah sumber energi yang secara mandiri memberikan pasokan daya untuk peralatan listrik pada fasilitas di proyek Sidayu. Proyek ini sendiri berada di Ujung Pangkah, Jawa Timur.
Solar panel tersebut memiliki kapasitas total hingga 18.36 kWp. Dengan begitu, solar panel bisa memenuhi kebutuhan energi listrik di Well Head Platform C (WHP-C) dan WHP-D. Hadirnya program ini bisa membantu mereduksi emisi sampai 67,42 ton karbon dioksida per semester dengan potensi penghematan hingga 25.052 liter solar.
Carbon Offset
Program carbon offset bertujuan untuk meminimalkan proses produksi gas yang menghasilkan emisi gas CO2. Langkah ini direalisasikan dengan kegiatan penanaman mangrove di sekitar industri PGN Saka.
Inovasi ini memang berguna sebagai solusi cerdas untuk mengurangsi emisi gas rumah kaca. Program ini berpeluang mereduksi emisi hingga 16.417 ton CO2 equivalen setiap tahun.
Gas Buang Turbin
PGN Saka juga memanfaatkan gas buang Gas Turbine Generator (GTG) yang dipulihkan dengan memakai absorption chiller. Perlu diketahui bahwa gas turbin generator yang beroperasi di onshore maupun offshore mampu memproduksi gas buang dengan suhu cukup tinggi.
Dengan pemanfaatan gas buang tersebut, PGN Saka bisa mengurangi emisi hingga 1.687 ton CO2 equivalen setiap tahun dengan peluang penghematan energi mencapai 34.047 MMSCF.
Substitusi Gas Engine dengan Electric Driven Flash Gas Compressor
Program selanjutnya yang diambil oleh PGN Saka adalah substitusi gas engine dengan electric driven flash gas compressor. Hal ini karena engine pada flash gas compressor masih memproduksi emisi CO2. Program ini bisa menekan emisi hingga 4.143 ton CO2 equivalen per tahun dengan potensi penghematan energi sampai dengan 41,3 MMSCF.
Itulah beberapa insiatif program yang PGN Saka lakukan untuk mengurangi emisi. Selain itu, PGN Saka juga berupaya untuk selalu memilih teknologi ramah lingkungan, berkelanjutan, dan efisien. Guna mencapai target penurunan emisi, PGN Saka berupaya tetap menjaga produktivitas dan efektivitas opersi bisnisnya.
Demikianlah pembahasan mengenai program dekarbonisasi PGN Saka. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa langsung mengakses www.sakaenergi.com. Semoga bermanfaat!