RadarBlitar.com – Bicara soal kuliner pastinya tidak selalu tentang kedai kopi, restoran, atau kafe. Terkadang pedagang kaki lima pun bisa menjadi tempat kuliner yang asyik, enak, dan cenderung menawarkan harga yang lebih terjangkau daripada tempat kekinian yang sedang banyak berkembang di Blitar.
Bagi pecinta kuliner di wilayah Blitar, nama “Sego Contong” mungkin sudah tidak asing lagi di telinga mereka. Warung makan dengan konsep kaki lima ini buka setiap malam di Pertigaan Cepaka.
Warung ini selalu menyajikan hal sederhana, baik tempat maupun masakannya. Sesuai dengan namanya, sego contong merupakan nasi dan lauk pauk yang terbungkus dengan kertas yang berbentuk kerucut.
Mengenal Warung Sego Contong Blitar
Warung sego contong adalah salah satu tempat kuliner malam hari yang asyik di daerah Blitar. Nasi bungkus ini memiliki banyak pilihan lauk dan selalu konsisten dengan sajiannya selama delapan tahun.
Sego contong berasal dari dua kata bahasa Jawa. Sego artinya nasi dan contong artinya kerucut. Apabila kita gabungkan, sego contong merupakan nasi yang berbentuk kerucut. Sego unik ini sebenarnya merupakan proses adaptasi dari sego kucing yang sudah terkenal menjadi sajian khas angkringan di Solo dan Jogja.
Lelaki asal Semarang bernama Hary Sunyoto merupakan sosok yang pertama kali memperkenalkan sego contong ini. Bapak umur 59 tahun ini pun memiliki julukan “Hary Sego Contong”.
Pada awal usahanya, selama dua bulan, dagangan sego contong milik Hary hanya laku paling banyak 20 bungkus. Menurutnya, pemasukannya saat itu hanya cukup untuk menutupi biaya operasional. Namun, apabila jika masih ada sisa, beliau pun merugi.
Setiap hari, Hary harus mendorong gerobak pinjamannya dari tempat kosan di kawasan Bungur ke Jalan Tanjung dengan jarak tempuh sekitar 1 kilometer.
Tidak pernah ada mimpi jika usaha ini menjadi bisnis yang memiliki omset besar. Cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja beliau sudah sangat bersyukur.
Akan tetapi, perlahan usaha ini mulai banyak peminat. Satu demi satu pelanggan berdatangan ke Warung Sego Contong. Mulai dari sopir, tukang becak, kernet truk, hingga satpam. Seiring berjalannya waktu, tidak sedikit pula pecinta kuliner mampir ke warung milik Hary ini.
Harga nasi contong yang Hary tawarkan masih tetap sama, yakni sekitar Rp3.500 untuk setiap bungkusnya, Untuk porsi standar, isinya cukup. Harga yang murah tersebut sudah termasuk lauk yang ada di dalam bungkusan, lho.
Kita bisa memilih berbagai varian menunya, ada nasi kuning, nasi campur, ayam suwir, ayam bakar, penyet, dan terkadang beliau menambahkan menu spesial juga. Selain nasi, pengunjung juga dapat menikmati aneka gorengan yang tersedia dengan harga mulai dari Rp500an saja.
Warung sego contong ini buka mulai dari pukul 16.00 hingga dagangannya habis. Biasanya, tutup sekitar pukul 00.00 sampai 02.00 WIB. Tergantung ramai atau tidaknya warung. Selain itu, warung ini biasanya tutup 4 hari dalam sebulan secara acak.
Oleh karena itu, kita tidak bisa memastikan hari apa warung ini tutup. Pastinya, warung sego contong tidak akan tutup pada malam minggu, kecuali jika pedagang sedang ada halangan yang mendesak.
Menurut Hary, dalam sehari beliau bisa menjual kurang lebih 700 bungkus pada hari biasa dan 1.000-2.000 bungkus pada akhir pekan.
Apakah kamu tertarik dengan sego contong ini? Yuk kunjungi warung milik Hary di depan SMA YP Kodya Jalan Tanjung No. 5, Tanjung, Kota Blitar.