RadarBlitar.com – Secara geografis, Blitar memiliki wilayah yang strategis yakni berlokasi di bawah kaki Gunung Kelud dan terlewati Sungai Brantas yang terbentang dari ujung timur sampai barat. Maka dari itu tidak heran jika wilayah Blitar mempunyai tanah yang sangat subur.
Sejak masa kerajaan, Blitar telah terpercaya menjadi wilayah yang suci bagi kaum Brahmana. Bahkan, Blitar juga menjadi tempat peristirahatan para raja-raja kerajaan besar yang terakhir.
Tentunya, hal ini bukanlah suatu hal yang terjadi secara kebetulan. Pastinya, pemilihan tanah untuk pendirian bangunan suci pastinya tanah yang terpilih merupakan tanah terbaik dan bersih pula.
Perlu kita ketahui bahwa salah satu pendiri Kerajaan Majapahit bernama Raden Wijaya yang menyatukan seluruh Nusantara juga terdarmakan di Blitar.
Tidak hanya itu, banyak tokoh nasional yang tersohor juga masih memiliki hubungan erat dengan Blitar. Berikut ini daftar nama tokoh tersebut. Simak ulasannya sampai selesai, ya!
Soepriyadi
Sudanco Soepriyadi atau yang bernama lengkap Fransiskus Xaverius Soepriyadi merupakan pahlawan nasional yang memimpin pemberontakan PETA terhadap pasukan Jepang di Blitar. Pemberontakan ini terjaddi pada Februari 1945.
Pahlawan nasional Indonesia yang satu ini adalah anak dari Raden Darmadi, Bupati Blitar pada era kemerdekaan. Pada masa penjajahan Jepang, Soepriyadi cukup terkenal sebagai seorang patriot yang menempuh pendidikan kemiliteran PETA.
Jepang membentuk PETA dengah tujuan menjadikannya sebagai kekuatan cadangan jika sekutu masuk ke Indonesia saat Perang Dunia ke II front pasifik. Sayangnya, pemberontakan PETA ini mengalami kegagalan pada akhirnya. Akan tetapi, semangat perjuangan para tentara PETA Blitar di bawah pimpinan Soepriyadi menjadi motivasi perjuangan di berbagai daerah.
Bermula dari PETA, perjuangan merebut kemerdekaan Indenesia dari Jepang pun menjadi marak di banyak wilayah hingga akhirnya proklamasi kemerdekaan bisa terdengar pada 17 Agustus 1945.
Soekarni Kartodiwirjo
Nama Soekarni memang tidak seterkenal Soekarno. Namun, Sukarni Kartodiwirjo adalah salah satu tokoh pejuang dari Jawa Timur yang sudah mendapat gelar pahlawan nasional dari Presiden Joko Widodo.
Tokoh nasional ini lahir di Blitar dan memiliki peran sangat penting di balik sejarah pembacaan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Ketika proses pembacaan proklamasi, Soekarni menjadi sosok yang mewakili kelompok muda agar Soekarno dan Hatta bisa segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Beliau tidak ingin kedua tokoh tersebut terlalu lama berpikir untuk menyatakan kemerdekaan negara.
Sejarah inilah yang membuat kelompok pemuda melakukan penculikan terhadap Soekarno dan Hatta ke daerah Rengasdengklok, Jawa Barat.
Dalam sejarah hidupnya, Soekarni juga pernah menjadi duta besar Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1961. Beliau pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung pada tahun 1967. Bahkan, tokoh ini pernah mendapat penghargaan Bintang Mahaputra.
Boediono
Jauh setelah era reformasi, munculah seorang tokoh yang berpengaruh dari Blitar. Beliau adalah Bapak Boediono yang menjadi wakil presiden pada era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono.
Boediono lahir di Kepanjen Lor, Kabupaten Blitar. Beliau lahir pada 25 Februari 1943. Dalam bahasa Jawa, nama Boediono berasal dari dua suku kata. Boedi memiliki arti berbaik hati atau berbudi luhur dan Ono berarti ada. Jadi, jika kita gabungkan, arti nama Boediono adalah ada kebaikan.
Beliau menjadi wakil presiden sejak 20 Oktober 2009. Boediono terpilih dalam Pemilihan Presiden bersama pasangannya yang sedang menjabat sebagai presiden kala itu.
Sebelum menjabat sebagai wapres, Boediono sebelumnya sudah menjadi Gubernur Bank Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas, Menteri Keuangan, dan direktur Bank Indonesia.
Demikianlah beberapa tokoh yang masih berkaitan erat dengan Blitar. Sebagai warga Blitar kita perlu berbangga dan berkomitmen meneruskan kehebatan mereka agar bermanfaat untuk bangsa maupun lingkungan sekitar.