Switch merupakan sebuah perangkat keras pada jaringan komputer yang berfungsi sebagai alat penghubung antara komputer satu dengan komputer atau perangkat yang lain. Beda Switch dengan Bridge adalah switch mempunyai beberapa port sehingga kerapkali perangkat ini dijuluki ‘Multi Ports Bridge.’
Sedangkan, definisi switch adalah alat dari jaringan yang dapat melakukan bridging secara transparan, serta menghubungkan segmentasi banyak jaringan dengan forwarding dan berdasarkan oleh alamat MAC.
Juga, switch jaringan bisa digunakan untuk menghubungkan komputer dan router pada sebuah area yang terbatas atau yang sudah ditentukan. Istilah mudahnya, switch bisa berfungsi sebagai penghubung antara beberapa perangkat yang terdapat di jaringan komputer. Misalkan seperti komputer, router, modem dan perangkat yang lain.
Switch akan menerima pesan yang telah terhubung dengannya, kemudian mengirimkan pesan tersebut ke beberapa perangkat yang dimaksud. Dengan kata lain, switch adalah sebuah sentral atau konsentrator pada sebuah jaringan yang nantinya akan mengirimkan pesan pada beberapa jaringan yang terhubung.
Switch dikatakan sebagai perangkat yang lebih ‘cerdas’ dibanding dengan hub, yakni perangkat yang juga memiliki fungsi sebagai penghubung yang menerima pesan dan mengirimkannya ke semua perangkat yang ada dalam sebuah jaringan.
Hal itu karena fungsi switch mampu melakukan pengecekan pada frame yang error kemudian memblokir frame tersebut. Peran switch jaringan sangatlah penting, terutama untuk area lokal modern seperti Ethernet atau LAN.
Berikut ini beberapa jenis switch dalam jaringan yang perlu diketahui. Yuk simak baik-baik!
Fast Forward / Cut through
Pertama, adalah jenis switch fast forward atau cut through. Jenis switch ini hanya melakukan pengecekan alamat tujuan yang letaknya ada di header frame.
Setelah dilakukan pengecekan, frame tersebut akan berlanjut kepada host tujuan. Kondisi tersebut yang akhirnya bisa membuat latency time atau latensi waktu. Meski begitu, switch dengan jenis satu ini merupakan jenis yang tercepat dari yang lain.
Store and Forward
Switch jenis ini biasanya menyimpan frame untuk rentang waktu tertentu dan kemudian akan dicek terlebih dahulu oleh sistem CRC (Cyclic Redudancy Check). Setelah itu, frame diteruskan menuju host yang menjadi tujuannya.
Apabila sistem menemukan adanya frame yang error, maka frame tersebut akan dibuang. Switch dengan jenis ini adalah switch yang paling dipercaya di antara jenis lainnya.
Modified Cut Through
Jenis switch ketiga ini akan melakukan pemeriksaan pada 64 byte pertama dari frame. Apabila terdapat frame yang mengalami kesalahan atau error akibat terjadi tabrakan, maka biasanya frame tersebut tidak diteruskan.
Hal ini menjamin frame untuk sampai pada tujuan yang diinginkan. Mengapa dilakukan pemeriksaan pada 64 byte pertama? Karena, itu merupakan jumlah minimum yang dianggap krusial dan penting untuk melakukan pengecekan, apakah sebuah frame dalam keadaan baik atau mengalami error.
Adaptive Switching Switch
Switch dengan jenis ini biasa digunakan pada cut through dengan mode normal. Tetapi, apabila terdapat kesalahan yang dianggap terlalu tinggi, maka switch akan melakukan konfigurasi secara otomatis dan kemudian akan dijalankan pada mode store and forward.