Budaya literasi ialah tonggak kemajuan bangsa. Para Antropolog bahasa, semacam Lucian Levy- Bruhl, Claude Levi- Strauss, Walter Ong, serta Jack Goody memandang literasi( bahasa) selaku titik pangkal pembeda warga primitif dari warga“ beradab”( Ma’ mur, 4: 2010). Dengan demikian, buat membuat pembaruan dalam negara, para intelektual yang dalam perihal ini merupakan golongan akademisi dituntut buat aktif membaca, jadi opinion leader serta melaksanakan publikasi terhadap tulisannya.
Sedikitnya keahlian serta atensi baca anak Indonesia, oleh pemerintah ditanggapi dengan Permendik No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti lewat ajakan membaca 15 menit saat sebelum mengawali palajaran. Perihal ini pastinya berikan gairah baru dalam dunia kepenulisan. Ajakan membaca ini diharapkan jadi alternatif pintar buat mendesak golongan akademisi jadi opinion leader serta bisa menciptakan karya- karya yang bisa membangun bangsa.
PENDIDIK Harus Menulis BUKU
Kompetensi karakter merupakan keahlian guru buat mempunyai karakter yang mantap, normal, berusia, arif serta berwibawa, jadi teladan untuk partisipan didik, serta berakhlak mulia. Kompetensi sosial merupakan keahlian guru buat berbicara serta berhubungan secara efisien serta efektif dengan partisipan didik, sesama guru, orang tua/ wali partisipan didik, serta warga luas. Undang- Undang Nomor. 14 Tahun 2005 pasal 10 tentang Guru serta Dosen disebutkan kalau guru handal wajib mempunyai 4 kompetensi, ialah kompetensi pedagogik, kompetensi karakter, kompetensi sosial, serta kompetensi handal.
Kompetensi pedagogik merupakan keahlian guru buat mengelola pendidikan partisipan didik yang meliputi uraian terhadap partisipan didik, perancangan serta penerapan pendidikan, penilaian hasil belajar, serta pengembangan partisipan didik buat mengaktualisasikan bermacam kemampuan yang dimilikinya.
Kompetensi handal merupakan keahlian guru dalam kemampuan modul pelajaran secara luas serta mendalam yang membolehkan membimbing partisipan didik penuhi standar kompetensi yang diresmikan dalam Standar Nasional Pembelajaran( SNP). PP No 74 tahun 2008 menarangkan kalau kompetensi handal guru ialah keahlian guru dalam memahami pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, serta/ ataupun seni serta budaya yang diampunya.
Oleh sebab itu, guru wajib memahami disiplin ilmunya yang diisyarati oleh( 1) kemampuan modul pelajaran secara luas serta mendalam cocok dengan isi program satuan pembelajaran, mata pelajaran, serta/ ataupun kelompok mata pelajaran yang hendak diampu; serta( 2) kemampuan konsep serta tata cara disiplin keilmuan, teknologi, ataupun seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi ataupun koheren dengan program satuan pembelajaran, mata pelajaran, serta/ ataupun kelompok mata pelajaran yang hendak diampu. Atas dasar seperti itu, guru mestinya jadi penulis novel.
KEUNTUNGAN GURU YANG Menulis BUKU
Kutipan regulasi di atas lumayan jadi alibi kalau guru sebaiknya jadi penulis novel. Terdapat 5 keuntungan hendak didapatkan guru manakala jadi penulis novel, yaitu memahami disiplin ilmunya dengan sangat baik. Penulis novel pasti hendak berupaya mencari, membaca, serta menelaah tiap rujukan yang hendak digunakan selaku bahan kepenulisan novel.
Itu berarti kalau kemampuan disiplin ilmu guru hendak hendak dikuatkan; Memahami tata cara pendidikan. Sebab guru sudah menulis novel, pasti dia hendak jadi orang awal yang mengenali tata cara ataupun model pendidikan yang sangat pas buat digunakan mengantarkan modul pelajaran;
Kredit poin buat peningkatan pangkat. Peraturan Bersama Mendiknas No 03/ V/ Pb/ 2010 serta Kepala BKN No 14 Tahun 2010 Pasal 17 ayat 2 mengatakan kalau buat peningkatan jabatan/ pangkat setingkat lebih besar dari Guru Awal, pangkat Penata Muda, kalangan ruang III/ a hingga dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama, kalangan ruang IV/ e harus melaksanakan aktivitas pengembangan keprofesian berkepanjangan yang meliputi sub faktor pengembangan diri, publikasi ilmiah, serta/ ataupun karya inovatif;
Memperoleh keuntungan finansial. Penulis novel hendak memeroleh keuntungan dari kepenulisan novel. Keuntungan itu diperoleh dari pembelian naskah serta royalti novel; dan Tauladan untuk para partisipan didiknya. Guru yang baik merupakan guru yang jadi inspirator serta motivator untuk muridnya.
Tiap guru tentu sempat menyuruh murid- muridnya supaya. Mestinya guru tidak cuma menyuruh muridnya supaya menulis namun guru sanggup menampilkan karya tulisnya. Di hadapan murid- muridnya itu, pasti guru hendak disegani serta dihormati sehingga kewibawaan juga diperolehnya.
Guru handal pasti diukur dengan kemampuannya jadi teladan untuk para murid sebab bermacam- macam kreativitasnya. Dengan mempunyai bermacam- macam keunggulan tersebut, guru sanggup memosisikan dirinya selaku individu yang layak digugu lan ditiru( dipercaya serta diteladani).
Bila guru telah diteladani murid- muridnya, pendidikan bermakna juga sanggup dikerjakannya. Pada momen demikian inilah, tujuan pendidikan bisa diraih secara optimal. Tidak lain sebab gurunya sanggup menulis novel dari kegemarannya membaca. Nanti para muridnya pasti hendak mengenangnya selaku guru yang sarat inspirasi, motivasi, serta teramat dicintainya.
Novel Serta Peningkatan PANGKAT GURU
Peraturan baru yang mengendalikan peningkatan pangkat jabatan fungsional guru( guru serta kepala sekolah) sudah terbit, ialah: Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negeri serta Reformasi Birokrasi( PermenPANRB) Nomor. 16 Tahun 2009 bertepatan pada 10 November 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru serta Angka Kreditnya; serta Peraturan Bersama Mendiknas serta Kepala BKN No 03/ V/ PB/ 2010 serta No 14 Tahun 2010 bertepatan pada 6 Mei 2010 tentang Petunjuk Penerapan Jabatan Fungsional Guru serta Angka Kreditnya.
Berdasar peraturan bersama ini, disebutkan dalam pasal 42: Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada bertepatan pada diresmikan serta berlaku efisien pada bertepatan pada 1 Januari 2013.
Berikut kutipan sebagian isi Juklak ketentuan peningkatan pangkat/ jabatan guru:
- III/ a ke III/ b harus melakukan aktivitas pengem- bangan diri( pelatihan serta aktivitas kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit.
- III/ b ke III/ c harus melakukan aktivitas pengem- bangan diri( pelatihan serta aktivitas kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit serta publikasi ilmiah/ karya inovatif( karya tulis ilmiah, membuat perlengkapan peraga, perlengkapan pelajaran, karya teknologi/ seni) dengan 4 angka kredit.
- III/ c ke III/ d harus melakukan aktivitas pengem- bangan diri( pelatihan serta aktivitas kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit serta publikasi ilmiah/ karya inovatif( karya tulis ilmiah, membuat perlengkapan peraga, perlengkapan pelajaran, karya teknologi/ seni) dengan 6 angka kredit.
- III/ d ke IV/ a harus melakukan aktivitas pengem- bangan diri( pelatihan serta aktivitas kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit serta publikasi ilmiah/ karya inovatif( karya tulis ilmiah, membuat perlengkapan peraga, perlengkapan pelajaran, karya teknologi/ seni) dengan 8 angka kredit.
- IV/ a ke IV/ b harus melakukan aktivitas pengem- bangan diri( pelatihan serta aktivitas kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit serta publikasi ilmiah/ karya inovatif( karya tulis ilmiah, membuat perlengkapan peraga, perlengkapan pelajaran, karya teknologi/ seni) dengan 12 angka kredit.
- IV/ b ke IV/ c harus melakukan aktivitas pengem- bangan diri( pelatihan serta aktivitas kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit serta publikasi ilmiah/ karya inovatif( karya tulis ilmiah, membuat perlengkapan peraga, perlengkapan pelajaran, karya teknologi/ seni) dengan 12 angka kredit( serta wajib presentasi di depan regu penilai).
- IV/ c ke IV/ d harus melakukan aktivitas pengembangan diri( pelatihan serta aktivitas kolektif guru) yang besarnya 5 angka kredit serta publikasi ilmiah/ karya inovatif( karya tulis ilmiah) dengan 14 angka kredit.
- IV/ d ke IV/ e harus melakukan aktivitas pengem- bangan diri( pelatihan serta aktivitas kolektif guru) yang besarnya 5 angka kredit serta publikasi ilmiah/ karya inovatif( karya tulis ilmiah, membuat perlengkapan peraga, perlengkapan pelajaran, karya teknologi/ seni) dengan 20 angka kredit.
Untuk para guru yang mau menerbitkan novel, Penerbit Beta Aksara hendak jadi opsi terbaik. Beta Aksara ialah penerbit handal dengan regu terbaik siap mewujudkan para guru mempunyai bukunya sendiri. Apalagi, untuk mereka yang belum sempat menulis sekalipun, menerbitkan novel bukan lagi angan, sebab regu siap membimbing serta melaksanakan pendampingan sampai naskah siap diterbitkan. Klik buat data serta penerbitan.